Tantangan Sekolah Dasar Dalam Mencari Media Pembelajaran Yang Efektif Di Era Pandemi Covid-19
Nama Kelompok
Imam Fikri Haikal 19170026
Muhamad Naufal Sidqi 19170030
Faisal Afdhani 19170034
Agus Zaki Ubaid Athoillah 19170042
Faiz Taufiqorohman 19170058
Jurusan Manajeman Pendidikan Islam
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Abstract
Learning in the pandemic era has its own challenges, especially for primary school level education. Viewed from the psychological side, the nature of elementary school children is also one of the challenges in this online learning. Not only the psychological side, the learning media is also a challenge for elementary schools, because the parents who operate it are parents. This problem is found in parents who do not understand technology, so it becomes a problem in learning in the pandemic era. There are many impacts given from online learning for elementary schools, one of which is the lack of understanding of the material obtained by elementary school students, but it turns out that online learning has a beneficial impact, namely parents increasingly know how the technology is developing and know exactly what is needed by his son. In this learning there must be something innovative to make online learning easier, such as parents arranging when their children learn with them, then parents looking for other alternatives regarding good learning for their children in the pandemic era
Keywords: Challenges, Learning, Elementary School, Pandemic.
Abstrak
Pembalajaran di era pandemi memiliki tantangan tersendiri khususnya untuk pendidikan
tingkat sekolah dasar. Dilihat dari sisi psikologi sifat anak sekolah dasar menjadi salah
satu tantangan juga dalam pembelajaran Daring ini. Bukan hanya sisi psikologi saja media
pembelajaran pun juga menjadi sebuah tantangan bagi sekolah dasar, sebab untuk
penggunaan media tersebut yang mengoperasikannya ialah orang tua. Permasalahan
tersebut terdapat pada orang tua yang kurang memahami mengenai teknologi, sehingga menjadi sebuah permasalahan dalam pembelajaran di era pandemi. Banyak dampak yang diberikan dari pembelajaran daring ini bagi sekolah dasar, salah satunya kurangnya pemahaman materi yang di dapat oleh siswa sekolah dasar, namun ternyata pembelajaran daring ini memiliki dampak yang menguntungkan yakni orang tua semakin tahu bagaimana perkembangan teknologi tersebut dan mengetahaui dengan benar apa yang dibutuhkan oleh anaknya. Dalam pembelajaran ini harus ada hal yang inovatif sehingga memudahkan pembelajaran daring ini, seperti orang tua mengatur kapan anaknya untuk belajar dengannya, lalu orang tua mencari alternatif lain mengenai pembelajaran yang baik untuk anaknya di era pandemi
Kata Kunci: Tantangan, Pembelajaran, Sekolah Dasar, Pandemi.
Di awal Maret Indonesia di gemparkan dengan kabar pasien pertama dan kedua covid-19. Kabar tersebut membuat gempar diseluruh Indonesia, namun pada saat itu belum ada sikap yang serius yang diambil oleh pemerintah. Hingga pada pertengahan maret pemerintah menetapkan sebagai bencana nasional. Hal tersebut berimbas pada pendidikan yang dilakukan dirumah atau yang sering didengar yakni pembelajaran Daring (Dalam Jaringan). Tantangan yang paling diraskan oleh bencana nasional ini di sektor pendidikan adalah sektor pendidikan tingkat sekolah dasar. Sifat yang masih sangat labil dari seorang siswa membuat susahnya pendidikan untuk sekolah dasar di era pandemic covid-19. Sekolah memberikan fasilitas media pembelajaran yang sangat rumit kepada orang tua, hal itu membuat orang tua kebingungan dengan fasilitas media yang diberikan oleh sekolah untuk mengajari anak-anaknya. Sebab kebanyakan zaman sekarang orang tua tidak bisa menggunakan teknologi yang ada.
Lingkungan RT 07 Kampung Wanasari Denpasar merasakan bencana nasional ini, di kawasan RT 07 masih banyak anak yang berpendidikan di tingkat sekolah dasar. Betapa susahnya orang tua yang mengajari anaknya di saat orang tuanya sedang bekerja. Bu Ul salah satunya yang merupakan warga RT 07 Kampung Wanasari keseharian Bu Ul jualan nasi bungkus. Bu Ul begitu kesusahan mengajari anaknya sambil membuka warung nasi, terkadang Bu Ul harus memarahi anaknya agar mau belajar disaat dirinya lagi sibuk melayani pembeli. Pernah suatu ketika Bu Ul emosi dikarenakan tugas yang dikumpulkan sudah terlambat, sedangkan Bu Ul sendiri tidak mengerti dengan media yang sekolah anjurkan untuk digunakan oleh para orang tua. Sehingga Bu Ul meminta tolong kepada para pemuda yang lebih mengerti akan media tersebut.
Dari contoh yang sudah ada bisa menggambarkan betapa tidak efektifnya pembelajaran di era pandemi terkhusus untuk anak sekolah dasar. Banyak hal yang menyebabkan tidak efektifnya pembelajaran daring ini, pertama dari sisi psikologi usia dari anak sekolah dasar itu kisaran 7-13 tahun, hal ini yang membuat tidak efektifnya pembelajaran karena kondisi psikologis anak yang masih sangat labil. Kedua kesibukan orang tua yang tidak mampu membagi waktu dengan baik antara bekerja dan mengajari anak belajar sehingga membuat anak lambat menerima pembelajaranya. Ketiga kaburnya mengenai teknologi yang digunakan oleh orang tua, membuat pembelajaran seorang anak pun terhamabat.
Efek atau dampak negatifnya yang terjadi adalah kondisi pembelajaran kurang mendukung, sehingga si anak tidak fokus belajar, jika tidak belajar maka tidak menjadi maksimalnya suatu pemahaman akan belajar tersebut. Kondisi pembelajaran sangat mempengaruhi kondisi psikologis dan mental si anak, ketika lingkungan pembelajaran mendukung maka dipastikan si anak akan memahami suatu pembelajaran meskipun sedikit. Tetapi di sisi lain juga terdapat dampak positifnya yaitu sedikit banyak orang tua juga menjadi lebih tahu dan benar-benar paham akan kebutuhan anak yang sesungguhnya
Beberapa solusi yang dapat disampaikan antara lain adalah menitipkan si anak kepada teman-teman si anak yang orang tuanya mampu mengawasi pembelajaran anak-anak mereka. Maka sistem pembelajaran seperti ini memang bukanlah pembelajaran di rumah sesuai perintah pemerintah tetapi setidaknya memberikan si anak lingkungan pembelajaran yang sesuai dan membantu kondisi psikologis. Yang kedua bisa juga guru memberikan layanan berupa belajar di rumah si guru tersebut, tetapi tetap dengan protokol kesehatan, apabila murid atau siswa terlalu banyak maka bisa dengan sistem roling atau gantian seperti pembelajaran jam 7 – 12 dengan pembagian dua sesi dengan dua kelompok belajar jadi setiap kelompok belajar setidaknya mendapatkan pembelajaran selama 2 jam.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di masa pandemi memang menjadi tantangan di kalangan sekolah dasar tetapi siswa atau murid harus tetap belajar, berbagai masalah atau problematika terjadi mulai dari kondisi psikologis dan mental si anak yang masih labil untuk melaksanakan pembelajaran daring hingga kesibukan orang tua yang tidak dapat membagi waktu untuk mendampingi anak-anak mereka belajar. Tetapi dengan menitipkan si anak kepada orang tua teman si anak yang memiliki waktu untuk mengawasi belajar bisa menjadi salah satu solusi
yang bisa diterapkan, ada juga sistem kelompok belajar yang datang ke rumah guru tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan.
Daftar Pustaka
https://ugm.ac.id/id/berita/19552-membedah-tantangan-pembelajaran-daring-di-tengah-pandemi-covid-19
Belum ada Komentar untuk "Tantangan Sekolah Dasar Dalam Mencari Media Pembelajaran Yang Efektif Di Era Pandemi Covid-19 "
Posting Komentar