Problematika Peserta Didik dalam Pelaksanaan Daring di Masa Pandemi COVID-19
Pradita Vinka Pangestuti
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Malang
E-mail: praditagrandiflora@gmail.com
Abstrak—Dalam beberapa bulan terakhir, seluruh siswa di Indonesia melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring dari rumah sebagai upaya dalam pembatasan sosial akibat terjadinya pandemi COVID-19. Dengan adanya pembelajaran secara daring tersebut membuat beberapa peserta didik merasakan kecemasan seperti kurangnya pemahaman dalam materi, kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, kondisi serta eksitensi jaringan internet, kendala dalam teknis pembelajarannya, serta kekhawatiran berlebih akan tugas yang diterima selanjutnya. Akan tetapi, peserta didik bisa melakukan beberapa kegiatan untuk mengurangi atau mengatasi rasa cemas tersebut dengan rajin dan disiplin belajar mandiri, segere melakukan tugas yang diberikan, bertukar pendapat dengan teman maupun pendidik, bersemangat, berdoa, serta melakukan kegiatan lain seperti makan, berolahraga. mendengarkan musik, menonton film, atau melakukan hobi, dan atau istirahat yaitu dengan tidur.
Kata kunci: Pandemi, kecemasan, pembelajaran daring, peserta didik.
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui pada saat ini, tepatnya di mulai pada bulan Maret 2020 para siswa melaksanakan pembelajaran daring. Tidak hanya di Indonesia, bahkan lebih dari 800 juta siswa di dunia melaksanakan pembelajaran di rumah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia membuat kebijakan mengenai belajar di rumah hingga mentiadakan ujian nasional 2020. Kebijakan belajar dari rumah (daring) tersebut sebagai alternatif untuk mengurangi interaksi fisik yang mana mencegah terjadinya penularan virus corona atau COVID-19. Dengan diterapkannya pembelajaran dari rumah atau daring Mendikbud berharap peserta didik juga mendapatkan pengalaman baru dalam proses kegiatan belajar.
PEMBAHASAN
Pembelajaran yang dilakukan dengan sistem daring memiliki beberapa kelebihan dalam pelaksanaannya. Yaitu pembelajaran daring bisa dijangkau dari berbagai tempat dan waktu. Selain itu penerapan sistem daring juga memungkinkan siswa mendapatkan informasi lebih meluas melalui internet. Pembelajaran daring dilaksanakan menggunakan berbagai macam media, seperti Google Classroom, Zoom, Whatsapp, dll. Pemanfaatan teknologi tersebut dianggap begitu membantu dalam berlangsungnya kegiatan pembelajaran selama social distancing di masa pandemi COVID-19. Dan juga generasi peserta didik pada zaman sekarang ini dekat dengan keberadaan teknologi sehingga memudahkan untuk beradaptasi dengan pembelajaran sistem daring.
Akan tetapi selain kelebihan tersebut, dalam penerapan sistem pembelajaran daring ada beberapa kendala yang di alami oleh peserta didik. Pembelajaran dengan internet menjadi hal yang sulit untuk di lakukan di beberapa bagian daerah tertentu dikarenakan jaringan yang tidak mendukung. Penggunaan kuota internet yang menimbulkan pengeluaran biaya tambahan menjadi masalah juga bagi beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan dalam finansial. Hal itu juga memicu rasa cemas dan takut pada peserta didik akan adanya hambatan seperti tugas yang tidak bisa terkirim, tertinggal materi yang di sampaikan, telat mengikuti pembelajaran, sampai kesulitan dalam memahami penjelasan pendidik. Keberhasilan dari penerapan sistem pembelajaran daring juga tergantung dari kesiapan lembaga pendidikan serta pendidik. Karena tidak semua pendidik dapat menyampaikan keseluruhan dari materi secara optimal melalui sistem pembelajaran daring.
Dengan diterapkannya kebijakan belajar dari rumah atau sistem pembelajaran daring membuat sebagian peserta didik mengalami kecemasan serta tertekan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya tugas yang diberikan oleh pendidik, yang berakibat pada peserta didik merasa stress melakukan pembelajaran daring. Serta tugas yang diberikan juga dianggap memberatkan karena memiliki batas waktu pengerjaan yang begitu singkat dan membuat peserta didik bingung dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, karena tidak hanya tugas pada satu mata pelajaran saja. Kurangnya pemahaman serta penguasaan materi juga membuat siswa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya. Akibat dari banyaknya tugas yang didapat, para peserta didik bisa menghabiskan waktu dari pagi hari sampai malam harinya hanya untuk menyelesaikan berbagai tugas dari pendidik. Keadaan yang demikian sebelumnya tidak terjadi ketika sistem belajar dilaksanakan secara langsung di lembaga pendidikan.
Peserta didik menjadi merasa cemas mengenaia adanya potensi penurunan nilai hingga ketidaksiapannya dalam menghadapi tingkat yang selanjutnya. Dan mereka khawatir apabila pembelajaran normal Kembali yaitu pembelajaran langsung di sekolah tidak mempelajari materi yang baru dengan baik karena tidak memahami materi sebelumnya, dan dikhawatirkan mempengaruhi kemampuan untuk melanjutkan ke tingkat berikutnya. Tidak semua peserta didik dan pendidik siap dalam menghadapi perubahan sistem pembelajaran di masa pandemi. Kondisi tersebut menutut pendidik perlu terampil dalam menerapkan berbagai cara alternatif untuk terampil dalam penerapan sistem pembelajaran yang efektif. Begitu pula dengan peserta didik juga perlu untuk lebih mandiri dalam memahami dan mempelajari materi sehingga bisa lebih mudah untuk mengikuti proses pembelajaran dengan sistem daring. Kemudian segera mengerjakan tugas-tugas agar tidak menumpuk, dengan melakukan diskusi antara teman dan guru jika mengalami kesulitan mengerjakan atau memahami materi.
Hal-hal yang bisa dilakukan peserta didik untuk mengurangi rasa cemas pada pembelajaran daring yaitu dengan berusaha menguatkan diri sendiri untuk selalu semangat melaksanakan aktivitas belajar di rumah serta berdoa kepada Allah SWT supaya diberikan kelancaran dan kekuatan dalam menghadapi berbagai hambatan dalam pembelajaran daring. Kemampuan spiritual dengan menerima kondisi dan mencari makna suatu masalah dapat mengurangi rasa stress pada peserta didik serta beribadah juga merupakan suatu usaha yang bisa dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan fisik ataupun psikis. Aktivitas lain yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan hobi seperti mendengarkan musik, menonton televisi, bersepeda, makan atau minum kopi, olahraga atau beristirahat dengan tidur. Karena dengan tidur individu akan merasa lebih tenang dan terhindar dari kecemasan.
KESIMPULAN
Pelaksanaan pembelajaran secara daring di masa pandemi COVID-19 mengakibatkan beberapa siswa merasa cemas dan mendapat tekanan. Yang mana kecemasan tersebut timbul akibat para peserta didik kurang dalam pemahaman materi, kesusahan dalam menyelesaikan tugas sesuai tenggang waktu, adanya kendala dalam teknis serta jaringan internet, dan khawatir akan tugas yang selanjutnya. Jadi, dalam pembelajaran dengan sistem daring kemandirian peserta didik sangat penting, juga komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik menjadi hal yang cukup penting sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran daring yang efektif dan efisien. Adanya umpan balik yang positif dari pendidik juga membuat pembelajaran sistem daring lebih menyenangkan bagi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Oktawirawan, Dwi Hardani. 2020. Artikel: Faktor Adanya Kendala dalam Pembelajaran Daring.
Pakpahan, R., & Fitriani, Y. 2020. Analisa Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Tegah Pandemi Virus Corona COVID-19.
Rusdiana, E., & Nugroho, A. 2020. Respon Pada Pembelajaran Daring bagi Siswa.
Belum ada Komentar untuk "Problematika Peserta Didik dalam Pelaksanaan Daring di Masa Pandemi COVID-19"
Posting Komentar