Peran Penting Kegunaan ICT Menunjang Kemajuan Pendidikan Milenial di Masa Pandemi Covid-19

Triana May Latul Anisa (19170028)

Khomsi Quratu Ayunina (19170032)

Zakianas Diah Mahmudah (19170040)

Lina Sari     (19170052)

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang jurusan Manajemen Pendidikan Islam


Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengukur seberapa penting kegunaan ICT dalam menunjang kemajuan pendidikan di masa pandemi. Munculnya virus Covid-19 ini membuat pemerintah memberikan intruksi bahwa proses belajar dilakukan di rumah. Pembelajaran secara daring dilakukan dengan memanfaatkan ICT agar bisa berjalan secara optimal dan efektif. Pembelajaran daring tersebut menggunakan berbagai macam cara salah satunya menggunakan aplikasi. Ada pula dampak positif dan negatif dari pemanfaatan ICT dalam pendidikan di masa pandemi seperti ini. ICT pula membuat munculnya metode belajar baru yang variatif.  Pengajar, Pembelajar dan Teknologi adalah tiga faktor utama keberhasilan pendidikan di masa pandemi.

Kata Kunci: Covid-19, ICT, Pandemi, Pembelajaran, Pendidikan

Abstrac: The aim of the article to measure the importance of ICT utility in supporting educational programs during the pandemic. The emergence of the virus Covid-19 made the government instructed us that the learning process is carried out at home. Learning online is done by using ICT to proceed optimally and effectively. Learning online uses many various ways, one of them uses an app. Positive impact and negative impact adaptive by using ICT in education during the pandemic like this. ICT also made a variation of new learning methods appear. Teacher, Student, and Technology is the three main factors in educational success during the pandemic.

Keywords: Covid-19, ICT, Pandemic, Learning and Educational


 

Pendahuluan:

Sejak awal 2020, dunia digemparkan dengan sebuah virus yang menyerang pernapasan manusia dan dapat menyebabkan kematian. Virus yang dinamakan SARS-CoV-2 tersebut berasal dari Wuhan, China dan dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk di Negara Indonesia. Penyebaran infeksi virus corona secara global terus mengalami peningkatan. WHO (World Health Organization) menetapkan bahwa COVID-19 (Virus Korona) adalah pandemi, sejak itu pula negara-negara dibelahan dunia dihantui kecemasan.  Dengan penetapan pandemi COVID-19, diharapkan semua negara menerapkan langkah serius demi mengurangi penyebarannya. Ini berguna untuk menekan jumlah kasus infeksi virus COVID-19. Pemerintah secara resmi menetapkan wabah virus corona (COVID-19) sebagai Bencana Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran COVID-19 Sebagai Bencana Nasional. 

Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan, seperti ekonomi, sosial, termasuk pendidikan. Kondisi pandemi COVID-19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa, salah satunya di bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sigap menanggapi situasi ini dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).Dalam surat yang ditandatangani Nadiem Anwar Makarim pada 24 Mei 2020 tersebut dijelaskan beberapa ketentuan yang salah satunya mengenai instruksi proses belajar di rumah. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik dimana mereka harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Pendidik melakukan proses belajar mengajar melalui media daring (online) dan menutup sementara sekolah dari aktivitas belajar-mengajar. Berbagai inovasi pendidikan pun terus dilakukan oleh tenaga pendidik,dengan memastikan kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan efektif selama dirumah. Pendidikan tanpa memanfaatkan teknologi informasi (ICT) akan menjadi lemah terutama bidang mutunya, apalagi di tengah pandemi wabah Covid 

ICT sebagai bentuk kemajuan dalam pendidikan untuk saat ini sangat berperan penting dalam program sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah dan menunjang kemajuan pendidikan milenial apalagi dimasa pandemic seperti ini. Salah satu hal yang  terpenting untuk mendukung kesuksesan pembelajaran ICT adalah faktor guru yang melek ICT karena guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran. Dalam menyikapi hal tersebut, guru dituntut untuk kreatif mengikuti perkembangan teknologi, menggunakan dan memanfaatkan media yang tersedia di sekolah, atau tidak menutup kemungkinan guru akan mengembangkan media yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan bila media tersebut belum tersedia. Guru atau pendidik dituntut untuk memiliki pemahaman manfaat media pembelajaran, terampil membuat media pembelajaran dari tingkat sederhana sampai yang rumit, dan harus bisa menilai keefektifan penggunaan media dalam proses belajar karena tidak semua sekolah yang lingkungannya mendukung terhadap perkembangan teknologi.

Menurut UNESCO (2011), ada lima manfaat yang dapat diraih melalui penerapan ICT dalam sistem pendidikan, yaitu:1) mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan,2) meningkatkan kesetaraan pendidikan, 3) meningkatkan mutu pembelajaran, 4) meningkatkan profesionalisme gurudan 5) meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pendidikan

Di  masa pandemi ini  pembelajaran daring dapat terlaksana dengan memanfaatkan penggunaan ICT melalui berbagai platform, baik berupa learning management system maupun bentuk video conference. Learning management system yang banyak digunakan diantaranya, google classroom dan porta-portal E-learning yang dimiliki oleh Sekolah atau Perguruan tinggi. Sementara itu, aplikasi video conference yang banyak digunakan selama pembelajaran jarak jauh diantaranya, aplikasi zoom, google meet, dan visco webex. Selain aplikasi-aplikasi tersebut, Whatsapp Group pun menjadi alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.


Pembahasan:

1. Implementasi ICT dalam Bidang Pendidikan di tengah Pandemi Covid-19.

Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan ICT ini adalah bidang pendidikan. Proses pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi dan penyampaian informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan. Melalui perkembangan zaman saat ini, proses komunikasi dan penyampaian informasi tersebut mendapatkan begitu banyak perubahan dalam pola implementasinya. Sekarang ini, beberapa bagian unsur pendidikan ini mendapat sentuhan media ICT. Seyogyanya memang demikian adanya. Jika sektor pendidikan mampu menerapkan ICT, maka dapat dikatakan bahwa sektor lainnya mampu melakukannya juga. Melihat fenomena Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat ini, maka ICT adalah fasilitas yang paling sesuai digunakan dalam rangka menghindari kelumpuhan dalam dunia pendidikan. Kondisi Covid-19 yang saat ini sedang melanda negara-negara membuat semua ruang gerak pada segala bidang menjadi lumpuh, namun dengan kehadiran ICT maka proses pendidikan dapat terus berjalan.

Resnick (2003) mengemukakan bahwa terdapat tiga hal penting dan harus mendapatkan perhatian dalam menyusun suatu kegiatan pembelajaran, yaitu: 1) bagaimana seseorang belajar (how people learn); 2) apa yang dipelajari (what people learn); dan 3) kapan dan di mana seseorang belajar (when and where people learn). Keunggulan aksesibilitas dan fleksibilitas yang dibawa ICT dapat sangat mendukung Kerja dari Rumah (Work from Home) dan Belajar dari Rumah (Study from Home). Pendidik dan peserta didik dapat terus saling bersua melalui aplikasi tertentu yang diakses dengan gawai pribadi (private gadget) yang dimilikinya. Pembelajaran seperti ini disebut dengan Pembelajaran Elektronik (Electronic Learning/E-Learning). Menurut Clark dan Mayer, 2003; Rosenberg, 2001, E-learning merupakan jaringan yang mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, sharing pembelajaran dan informasi dengan menggunakan CDROM, teknologi internet, dan internet untuk mencapai tujuan pembelajaran jarak jauh atau berbasis luas. E-learning ini dapat diakses melalui aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan yang disebut learning management system (LMS).

Untuk menerapkan ICT dalam proses pendidikan ada dua skenario yang ditawarkan yaitu:

a. Skenario A: Membangun Aaplikasi Sendiri.

Membangun aplikasi sendiri memang tidak mudah namun lebih aman dan juga sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. hal ini penting karena karakteristik pengguna aplikasi serta kebutuhan akses yang diperlukan juga sangat berbeda. Dengan membangun aplikasi sendiri, pengembang dapat menyesuaikan kebutuhan dari populasi pengguna aplikasi tersebut.

Pertanyaan berikutnya adalah "Bagaimana membangun aplikasi sendiri?". Beberapa langkah pengembangan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:

1) Rancang Aplikasi Basis Data.

Tahapan ini merupakan bagian paling mendasar dalam menerapkan ICT dalam dunia pendidikan. hal ini penting untuk menyimpan dan mengolah berbagai data yang diperlukan seperti sistem perkuliahan, sistem penilaian, maupun materi pembelajaran.

2) Rancang Aplikasi Pembelajaran

Setelah membangun aplikasi basis data, hal berikut yang perlu dilakukan adalah merancang dan membuat aplikasi pembelajaran. Aplikasi ini dapat berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool.

3) Strategi Tepat dalam Implementasi ICT

Mengimplementasikan system bukanlah hal yang mudah karena dibutuhkan penyesuaian terhadap suatu hal yang baru dibangun. Dibutuhkan sebuah strategi yang tepat dalam implementasi ICT ini. Contohnya seperti diimplementasikan dari lingkup yang kecil (Program Studi) hingga meluas (Universitas), sehingga memudahkan manajemen pemanfaatan ICT dalam proses penyelenggaraan pendidikan.

b. Skenario B: Menggunakan Aplikasi Siap Pakai

Skenario ini lebih sederhana dan mudah digunakan, mengingat tidak semua lembaga pendidikan memiliki kemampuan khususnya dana untuk membangun aplikasi sendiri. Adapun beberapa LMS dalam proses belajar-mengajar yang digunakan secara gratis atau open source adalah sebagai berikut:

1) Google Classroom

LMS ini cukup terkenal karena merupakan sebuah LMS yang disediakan perusahaan ICT ternama yaitu Google. Hal ini juga membuat LMS ini banyak digunakan karena integrasinya dengan berbagai aplikasi Google yang memudahkan penggunaannya. LMS ini juga banyak digunakan karena tidak hanya menyediakan kemudahan pemberian dan penyelesaian tugas melalui modul-modul atau quiz namun juga tersedia ruang kelas online. Pembuatan dan pemberian tugas dapat diselesaikan melalui Google Drive dengan tetap menggunakan Gmail untuk membuat pemberitahuan di ruang kelas Google. Terdapat pula Google Calendar yang memudahkan pembuatan jadwal belajar. Setiap hasil kerja juga telah digolongkan sesuai jenisnya masing-masing. Peserta didik dapat diundang oleh pendidik dalam sebuah ruang kelas online melalui beberapa cara yaitu melalui kode pribadi atau melalui basis data lembaga.

2) Moodle

Aplikasi web ini merupakan salah satu LMS paling popular dalam dunia pendidikan. Moodle ini dapat diakses lebih dari 1000 materi pembelajaran. Moodle dilengkapi fitur keamanan yang dapat melindungi data pribadi pengguna. Moodle juga menyediakan modul chat bot seperti modul jurnal, modul kuis, modul survey, workshop, dan polling.

3) Schoology

LMS ini memiliki banyak fitur yang menarik dengan tampilan visual yang mengesankan, misalnya sebuah buku penilaian online, lembar kehadiran, dan pencatat penggunaan fitur oleh mahasiswa. Schoology memiliki antarmuka yang modern sehingga sangat menarik bagi penggunanya.

4) Edmodo

LMS ini dapat membantu guru dalam membuat berita dalam grup atau memberi tes yang bersifat online. Edmodo juga akan memungkinkan siswa untuk mengirim artikel dan blog sesuai dengan perintah guru. Dapat dibangun sebuah ruang diskusi dimana siswa dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya diwaktu yang sama. Selain itu, orangtua juga dapat mengambil bagian untuk mengontrol perkembangan belajar anaknya.

5) Kahoot

LMS ini menyediakan berbagai fitur yang sangat menarik di antaranya dapat dilakukan pre-test, post-test, latihan soal, penguatan materi, remedial dan pengayaan. LMS ini juga sangat merangsang motoric peserta didik sehingga mereka dapat belajar tanpa beban. Dapat dibuatkan permainan yang berisi pertanyaan dengan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kesulitan masing-masing pertanyaan. Uniknya aplikasi ini yaitu jawabannya diwakili oleh gambar dan warna. Peserta didik diminta untuk memilih gambar atau warna yang mewakili jawaban tepat.

6) Quizizz

Aplikasi web ini merupakan salah satu LMS yang ringan namun sangat berguna. Pendidik dapat membentuk kelas yang diinginkan dengan memasukkan daftar peserta didiknya. Setiap penilaian sebagai progress kegiatan belajar mengajar juga dapat dipantau secara bertahap. Pendidik dapat membangun materi pelajar yang ingin disampaikan melalui pertanyaan-pertanyaan. Setiap peserta didik menjawab pertanyaandengan benar maka akan muncul beberapa poin yang didapatkan dalam satu soal dan juga mendapat ranking berapa dalam menjawab soal tersebut. Jika peserta didik menjawab salah pertanyaan tersebut, maka akan muncul jawaban yang benar. Jika selesai mengerjakan kuis, pada akhir kuis akan ada tampilan Tinjauan Pertanyaan (Review Question).

Selain itu, bagi LMS yang belum memiliki fitur Video Conference, maka LMS tersebut dapat dikombinasikan dengan aplikasi video conference.

Beberapa Video Conference yang sangat popular adalah sebagai berikut:

a. Google Meet.

b. Zoom Meeting.

c. Cisco Webex.

d. Microsoft Teams.

e. Facetime.

f. Whatsapp


2. Manfaat Peranan ICT dalam Bidang Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

Manfaat ICT sangatlah bermanfaat untuk menyediakan sumber bahan ajar agar proses pendidikan dapat terus berjalan dengan optimal (Simarmata et al., 2020). Mulyanta dan Leong (2009) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh peranan ICT sebagai sumber bahan ajar, yaitu

sebagai berikut:

a. Sumber ilmu pengetahuan.

b. Tempat bertemunya para pembelajar.

c. Melahirkan inisiatif dalam kegiatan belajar mengajar.

d. Alat pendukung mengatasi keterbatasan panca indra.

e. bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka kurikulum.

f. Banyak imbang gaya belajar individu.

g. Pengola institusi pendidikan.

h. Pengelolaan institusi pendidikanan.

i. Menjadi instruktur institusi pendidikan.

j. Mengubah institusi pendidikan menjadi pusat unggulan.

Menilik keadaan Covid-19 saat ini, maka kehadiran ICT sangatlah berguna dan bermanfaat. Berdasarkan 10 peranan ICT yang disampaikan Mulyanta dan Leong tersebut. ICT menjadi sebuah sumber ilmu pengetahuan di mana pendidik yang biasanya menjadi sumber ilmu pengetahuan tidak dapat menjangkau peserta didiknya. Peserta didik dapat berselancar dengan aplikasi ICT yang telah ada, untuk mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan yang diperlukan. ICT juga menjadi jembatan penghubung ketika pendidik dan peserta didik tidak dapat bertatap muka langsung. ICT   juga mengubah institusi pendidikan menjadi pusat unggulan karena mampu beradaptasi dengan keadaan yang ada, serta mampu memanfaatkan teknologi yang telah tersedia. Bila dikatakan secara sederhana, ICT adalah obat penawar rindu bagi pendidik dan peserta didik yang harus di minum secara teratur agar khasiatnya dapat terasa

dengan maksimal. Manfaat ICT di tengah pandemic Covid-19 juga adalah membantu pendidik untuk mengoptimalisasikan pembelajaran secara kreatif dan inovatif serta memastikan peserta didik menerima pelajaran secara baik dan maksimal.

Hal-hal nyata yang dapat dilihat dari pemanfaatan ICT dalam pendidikan adalah sebagai berikut:

Suasana kelas dapat lebih menyenangkan, sehingga peserta didik lebih termotivasi dalam belajar sekalipun secara daring.

Peserta didik dilatih untuk menggunakan teknologi sebagai media untuk belajar. Mereka dapat mengeksplorasi lebih kemampuan mereka dalam belajar secara mandiri. 

Peserta didik dilatih kemampuan motoriknya dalam pengoperasian aplikasi.


3. Dampak Penggunaan ICT dalam Pembelajaran Pada Masa Pandemi

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana (2020:16) menemukan adanya dampak negatif dan positif penggunaan teknologi dalam pembelajaran di masa pandemi seperti ini, salah satu dampak negatifnya adalah penurunan capaian belajar. Tidak hanya kualitas dan akses menjadikan munculnya masalah-masalah pada bidang pendidikan karena adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran. Sedangkan dampak positifnya adalah siswa/mahasiswa menjadi bisa mengeskplor tentang teknologi dan juga mengetahui pemanfaatannya secara baik dan juga hal ini mejadikan munculnya metode belajar baru yang variatif.


4. Sekolah Atau Perkuliahan Menggunka Sistem Daring (Pemanfaatan Ict Dan Internet)

Kondisi dunia menghadapi pandemi covid 19 dimana juga Indonesia terkena imbas dari adanya pandemi ini akibatnya sistem pendidikan di Indonesia bertranformasi dari pembelajaran bertatap muka di kelas berganti menggunakan sistem daring (dalam jaringan ) dengan memanfattkan teknologi dan ICT. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Communication Technologies (ICT)  meyediakan kesempatan yang sangat besar ntuk mengembangkan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran baik di sekolah atau di perguruan tingi. ICT adalah sistem pembelajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dan mudah untuk dicerna. Peran yang sangat penting dan strategis ini sebagai pusat belajar, pusat budaya, dan pusat peradaban menuntut lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran yang jelas dan daya jangkau yang luas. 

ICT dalam pembelajaran dapat menjadi dua peran, yaitu : (1) sebagai media presentasi pembelajaran, misalnya berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash; (2) sebagai media pembelajaran mandiri atau e-learning, misal peserta didik diberi tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi pembelajaran. Melalui e-learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi, dan pengetahuan sendiri. Agar peserta didik terbantu mengembangkan dan menyusun pengetahuan sendiri, tanpa langsung bimbingan guru


5. Faktor Penunjang Keberhasilan Kemajuan Pendidikan Milenial Di Era Pandemi Covid 19

Faktor keberhasilan pembelajaran jarak jauh terletak pada 3 faktor utama, yaitu pengajar, pembelajar dan teknologi. Pada pembelajaran  jarak  jauh, pengajar  harus  memiliki  kemampuan  dan  keterampilan  dalam menggunakan media penunjang pembelajaran, selain itu pengajar pun harus memiliki kreativitas dan pengalaman dalam melakukan serta mengemas interaksi virtual dengan para pelajar. Semenatara itu pada faktor pembelajaran, yang akan berpengaruh terhadap  pelaksanaan pembelajaran  jarak jauh diantaranya  kultur,  latar  belakang ekonomi,  interes,  pengalaman  dan  tingkat  pendidikan. 

Selanjutnya, faktor penentu keberhasilan pembelajaran jarak jauh lainnya adalah teknologi, teknologi merupakan media, alat dan sarana penunjang terjadinya proses interaksi antara pengajar dan pelajar. Pendapat  lain  menyebutkan  terdapat  lima  faktor  krusial  yang  dapat  mendorong  pada keberhasilan pembelajaran jarak jauh, yaitu 1) Manajemen institusi, 2) Lingkungan belajar, 3). Desain pembelajaran, 4) Layanan pendukung, dan 5) Evaluasi pembelajaran Pada konteks pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Covid-19, kelima faktor tersebut tentu saja menjadi faktor yang bisa mendukung  pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.  

Faktor manajemen  institusi  berkaitan  dengan  desain  perancanaan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 yang dirancang oleh institusi pendidikan pusat sampai Sekolah sebagai pelaksanaan di lapangan. Arahan kurikulum yang tepat dan terencana akan menjadikan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh  berjalan sesuai  dengan harapan.  Sejalan dengan  hal itu,  menyebtukan bahwa dukungan  pihak manajemen  pengelola pusat  pendidikan  menjadi salah  satu penentu  keberhasilan pembelajaran jarak jauh (E-learning). 

Faktor lingkungan belajar pada pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 berkaitan dengan lokasi pengajar dan pelajar  ketika melaksanakan pembelajaran jarak jauh, kemampuan pengajar dan  pelajar dalam  megnakses intenet,  dan keberadaan sistem online yang  menunjang pembelajaran. Faktor lingkungan belajar ini menjadi faktor yang  krusial dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di Indonesa, hal tersebut dikarenakan keteresdiaan akses internet di Indonesia yang belum merata sehingga masih  banyak  pengajar  dan  pelajar  yang  tidak  bisa  melaksanakan  pembelajaran  jarak  jauh. 

Faktor  selanjutnya yang akan menunjang keberhasilan pelaksanaan  pembelajaran jarak jauh di  masa  pandemi Covid-19  adalah  desain  pembelajaran.  Desain  pembelajaran  menjadi  bagian  penting  yang  perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh pengajar. Metode pembelajaran jarak jauh ini merupakan sesuatu yang  baru bagi  sebagian besar  pengajar  dan pelajar,  sehingga jika desain pembelajaran  tidak terancang dengan baik, maka pembelajaran yang dilaksanakan pun akan menjadi tidak jelas. Desain pembelajaran  meliputi beberapa  komponen,  yaitu  kejelasan  tujuan  pembelajaran,  kualitas konten, strategi pembelajaran, psikologi pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Demi keberhasilan pelaksanaan  pembelajaran jarak jauh  masa pandemic  Covid-19,  maka pengajar perlu  mendesain pembelajaran  dengan memperhatikan  komponen-komponen  tersebut.  

Faktor pendukung lainnya yang mendorong keberhasilan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 adalah layanan pendukung. Layanan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terdiri dari pelatihan dan alat komunikasi. Pada konteks pembelajaran jarak jauh di  masa pandemi  Covid-19 ini,  hanya sebagian  kecil Sekolah yang mengadakan pelatihan secara terencana kepada para pengajar dan pembelajar mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.  Sebagian  besar  sekolah  hanya  melakukan  simulasi  pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan perangkat teknologi dan aplikasi yang mudah terjangkau. Pelaksanaan layanan pelatihan sangat penting untuk  kelancaran pembelajaran jarak jauh, hal ini dikarenakan pelatihan bisa meningkatkan kemampuan pengajar dan pembelajar dalam mengelaola teknologi yang menjadi media dalam pembelajaran jarak jauh. 

Faktor terakhir yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa Covid-19 adalah evaluasi  pembelajaran.  Evaluasi  pembelajaran  merupakan  bagian  penting  dari  sebuah  proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan, dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauhpun tetap perlu melakukan evaluasi pembelajaran baik  yang bersifat formatif maupun sumatif.  Namun demikian,  sistem evaluasi yang dilaksanakan pada masa pandemi ini harus lebih  fleksibel. Fleksibilitas dari penilaian tersebut diantaranya dari metode penilaiannya, seperti presentasi, makalah penelitian, dan peer assessment yang berkaitan dengan isu-isu yang sedang dibicarakan, seperti dampak Covid-19 terhadap berbagai sektor dan isu  lainnya. Salah  satu metode  penilaian yang  fleksibel adalah  E-portopolio. E-portopolio ini menawarkan metode yang sangat fleksibel bagi siswa dalam melaporkan setiap aktivitas yang dilakukan selama  masa  pandemi Covid-19. Metode  penilaian berbasis  online lainnya  yang sudah  biasa dilaksanakan,  diantaranya  tes online  menggunakan berbagai  platform atau aplikasi  test, seperti  quizziz, kahoot, atau google form.

Kesimpulan:

1. ICT adalah fasilitas yang paling sesuai digunakan dalam masa pandemi yang saat ini sedang melanda. Dengan kehadiran ICT maka proses pendidikan dapat terus berjalan.

2. ICT sangatlah bermanfaat untuk menyediakan sumber bahan ajar agar proses pendidikan dapat terus berjalan dengan optimal.

3. dampak negatif penggunaan ICT dalam pembelajaran di masa pandemi seperti ini adalah penurunan capaian belajar. Sedangkan dampak positifnya yaitu bisa mengeksplor lebih banyak  tentang teknologi. 

4. ICT dalam pembelajaran dapat menjadi dua peran, yaitu sebagai media presentasi pembelajaran, dan sebagai media pembelajaran mandiri atau e-learning,

5. Faktor keberhasilan pembelajaran jarak jauh terletak pada 3 faktor utama, yaitu pengajar, pembelajar dan teknologi. 


Belum ada Komentar untuk "Peran Penting Kegunaan ICT Menunjang Kemajuan Pendidikan Milenial di Masa Pandemi Covid-19"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel