Pentingnya Peran Aktif guru dan Orang tua Dalam Implementasi Teknologi Media Pembelajaran Di Masa Pandemi

 Moch. Alfin Khoirudin (19170057)

Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Alamat : Jl. Gajayana No. 50 Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang


Email:

 Khoirudinalfin61@gmail.id.com

ABSTRAK

Pembelajaran daring adalah salah satu kebijakan yang terpaksa diambil oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya memutus mata rantai distribusi COVID-19 di masyarakat terutama di lingkungan sekolah. Kebijakan ini memaksakan adanya penjara sosial dalam pembelajaran antara guru dan peserta didik, yang semula metode pembelajarannya sebagian besar adalah tatap muka dan sekarang menjadi pembelajaran berbasis online/daring. Teknologi sangat berperan penting bagi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring, selain itu guru serta orang tua juga tidak kalah berperan dalam memberikan dukungan dan bimbingan terhadap usaha belajar anak.  Dikarenakan virus corona sudah merajalela di negeri kita ini. Di masa pandemi ini peran orang tua sangat dibutuhkan sebagaimana seperti kita ketahui Orang tua adalah madrasah pertama, karena ketika anak tumbuh dan berkembang hanya orang tuanyalah yang berperan aktif dalam memelihara, memberi asupan dan pendidikan kepada anak nya. Hasil tinjauan dari penulisan ini menunjukan peran aktif orang tua dan guru dalam memahami tingkat keefektifan pembelajaran daring dan penggunaan platform digital serta kendala apa saja yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran daring di rumah, menurut data yang diperoleh dari hasil review artikel ilmiah dan pendapat dari beberapa peserta didik, guru serta orang tua peserta didik. 

Kata Kunci: Pembelajaran daraing, teknologi (media), orang tua, dan guru

PENDAHULUAN

Saat ini dunia sedang di gemparkan oleh pandemik COVID-19 yang berhasil menghilangkan banyak populasi manusia termasuk di negara kita Indonesia. Pemerintah Indonesia pun tidak ingin lamban dalam mengambil kebijakan-kebijakan baik dalam upaya pencegahan maupun penanganan kasus COVID-19 ini. Dunia pendidikan adalah bidang yang sangat terdampak oleh adanya pandemik COVID-19 setelah bidang ekonomi di negara kita. Penyebaran virus COVID-19 atau yang kerap disebut virus Corona ini ditemukan pertama kali persebarannya pada tanggal 2 Maret 2020, yaitu hari dimana Indonesia memiliki pasien pertama yang terjangkit COVID-19. 

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pembelajaran daring sebagai upaya pencegahan adanya transmisi persebaran COVID-19 di sekolah terutama di ruang kelas. Maka dari itu, kebijakan ini membuat adanya pembatasan sosial dan pengenyampingan sistem pembelajaran tatap muka dan sementara akan digantikan dengan pembelajaran daring lewat beberapa platform digital yang telah dipilih oleh pihak guru dan masing-masing sekolah. Dalam menjalankan kebijakan yang tentunya membawa wajah baru bagi pendidikan Indonesia ini tentunya masih terdapat banyak kendala dalam pelaksanaannya, karena tidak semua sekolah yang pernah melakukan sistem pembelajaran daring ini, maka wajar baik pihak guru, peserta didik maupun orang tua/wali peserta didik mendapatkan kendala menghadapi sistem baru ini. Berdasarkan hal-hal di atas, penulisan artikel ini menjadi sangat penting agar kita dapat mengetahui bagaimana sebenarnya peran teknologi, guru dan orang tua serta kesiapan para peserta didik dalam menjalani sistem pembelajaran daring. Karena Pendidikan adalah sebuah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah, tetapi juga sekolah dan keluarga. Jika kita pikirkan kembali BDR belajar dari rumah tentu tidak akan luput dari peren orang tua dirumah dikarenakan seorang anak akan lebih lama bertata muka ataupun berinteraksi dengan orang tua mereka 24 jam di rumah. Maka tidak akan jauh dari perenan pendidikan informal di rumah yang dilakukan oleh orang tua dan anak selama masa pandemic ini.

PEMBAHASAN

Teknologi merupakan hal yang terpenting dalam pembelajaran daring, teknologi tersebut diantaranya bisa berupa smartphone, laptop dan benda pendukung lainnya. Smartphone/gadget adalah hal yang paling umum digunakan peserta didik daripada laptop, karena lebih praktis dan banyak fitur canggihnya. Pembelajaran daring yang diselenggarakan oleh kebanyakan guru dan siswa juga menggunakan beberapa platform digital yang menarik dan tentunya membantu sekali untuk meningkatkan keefektifan belajar peserta didik selama masa pandemi ini. Beberapa platform digital tersebut yaitu Google Class Room, E-Learning, Edmodo, Zoom dan Google Meet. Yang paling terkenal yaitu Google Class Room dan Google Meet karena terkenal mudak diakses, tampilannya tidak membingungkan dan tentunya menggunakan data internet yang lebih hemat dari aplikasi diskusi dan video conference lainnya.

Meskipun begitu, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak peserta didik yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah dan tidak memiliki teknologi pendukung seperti laptop ataupun gawai/smartphone. Selain itu nasib peserta didik yang bertempat tinggal di daerah pelosok juga dikhawatirkan, karena tentunya fasilitas jaringan internet yang belum memadai daya jangkaunya juga tingkat pemahaman peserta didik masih rendah tentang penggunan aplikasi belajar secara online. Selain memakai aplikasi khas untuk kegiatan pembelajaran, guru dan peserta didik juga biasanya menggunakan aplikasi WhatsApp karena dinilai lebih mudah. Dari sekian daftar aplikasi yang sudah disebutkan, aplikasi WhatsApp lah yang penggunaannya bisa lebih mudah diakses hingga ke pelosok desa, asal jaringan internetnya ada maka aplikasi ini tidak memerlukan loading yang lamban dan tidak memakan banyak kuota.

Pada pembelajaran tatap muka, guru lebih leluasa menyampaikan materi ajar dan menilai motivasi belajar para peserta didiknya. Di masa pandemi yang pembelajarannya serba online, guru diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif untuk membuat bahan ajar yang menarik minat dan semangat belajar peserta didik, selain itu guru juga dituntut untuk cermat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak usah jauh-jauh, misalnya guru dapat menjadikan situasi pandemi COVID-19 sebagai sumber belajar. Misalnya sebagai sumber belajar mata pelajaran, guru membuat strategi jitu yang dapat membuat peserta didik tertarik, ingin mengetahui lebih jauh, sadar dan peduli terhadap bahaya COVID-19 bagi masyarakat.

Di sisi lain, para orang tua juga sangat berperan sebagai pembimbing sekaligus motivator bagi anak-anaknya saat belajar di rumah. Tanggung jawab sebagai pengajar pengganti di rumah saat pandemi ini tidak bisa dianggap remeh, karena harus membagi waktu mengerjakan pekerjaan rumah dan membimbing anak saat pembelajaran online. Mengapa orang tua sulit dalam mengganti peran guru yaitu karena profesi guru itu memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang basic-nya tidak dari bidang pendidikan keguruan. Kendala lain yang juga bisa dirasakan yaitu, Tidak terlalu mahir mengoprasikan aplikasi belajar pembelajaran daring. Namun, di balik hal itu, positifnya beliau dapat lebih banyak menghabiskan waktu untuk membimbing tumbuh kembang anak sambil belajar di rumah dan lebih banyak waktu berkomunikasi dengan anak.

Maka dari itu, adanya pembelajaran daring dampak dari pandemi COVID-19 ini tidak hanya memberikan kesan merugikan pada proses pembelajaran, melainkan juga menyiratkan kesan yang baik sehingga dapat mengubah wajah pendidikan Indonesia menjadi lebih modern. Kemajuan pendidikan Indonesia yang lebih adil dan merata ini terlihat sekali perbedaannya dengan wajah pendidikan Indonesia pada masa kolonial, kaum yang bisa mengenyam bangku pendidikan hanyalah kaum menengah keatas dan kurikulumnya pun standar seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar, menyanyi, mengenal ilmu bumi dan lain-lainnya yang sangat jauh perkembangannya dengan sekarang ini.

Kemudian, hal yang perlu diperhatikan yaitu agar guru dan orang tua dapat bekerjasama untuk menjaga motivasi belajar dan meminimalisir stress belajar pada peserta didik. Nah, cara mengurangi stress biasanya bisa dengan membuat status-status yang berisi keluhan hidup di media sosial, ada baiknya hal itu dirujuk pada hal yang lebih bermanfaat misalnya menulis pemikiran yang inovatif sebagai cara menyikapi hal-hal yang kita resahkan. Hal itu bisa dilakukan melalui cara pemberian tugas-tugas yang sesuai dengan jenjang pendidikan dan dapat dipahami peserta didik serta pengelolaan suasana lingkungan belajar yang baik. Maka dari itu baik Teknologi, guru dan orang tua sangat berperan dalam proses pembelajaran daring di masa pandemi ini.

Peranan orang tua dalam pembelajaran daring sangatlah penting pada masa pembelajaran di rumah, orang tua memiliki peran yang penting dalam metode belajar anak. Sebab biasanya guru yang melakukan tugas untuk memperhatikan kegiatan anak terutama dalam belajar. Agar anak dapat belajar secara efektif walau di rumah saja, orang tua perlu melakukan hal-hal berikut ini:

1. Membuat rencana target belajar anak “Situasi belajar di rumah memang kurang ideal seperti saat belajar di sekolah. Untuk itu orang tua perlu membuat adaptasi dan target belajar yang realistis sesuai dengan kondisi rumah. Misalnya faktor gangguan seperti adanya saudara yang dapat mengganggu kegiatan belajar, sarana dan prasarana belajar daring, serta menyesuaikan dengan jadwal orang tua”

2. Menjalankan kebiasaan yang sama dan ajarkan tanggung jawab “Walaupun hanya di rumah, upayakan Si Kecil tetap menjalankan rutinitas harian yang sama ketika belajar di sekolah. Seperti bangun pagi, melakukan kegiatan belajar mengajar daring atau luring, baru setelahnya anak dapat bermain dan orang tua juga perlu mengajarkan tanggung jawab kepada anak terhadap tugas sekolahnya selama di rumah.

3. Sabar “Selama belajar dari rumah, orang tua akan menjadi tutor anak menggantikan guru. Untuk itu perlu kesabaran dalam membimbing anak belajar. Selain itu, berikanlah pengajaran dengan kasih sayang. Tujuannya agar anak merasa nyaman dan aman dengan situasi belajar di rumah terutama pada masa pandemi.

4. Manfaatkan aplikasi “Perkembangan teknologi masa kini dapat membuat kita menggunakan berbagai aplikasi untuk membantu metode belajar anak. Apalagi anak-anak sekarang lebih menyukai pembelajaran yang memiliki animasi visual dan auditori yang menyenangkan.

5. Mempelajari kekuatan dan kelemahan anak “Mengetahui kekuatan dan kelemahan anak untuk belajar sangat penting agar materi pembelajaran mudah diserap olehnya. Kita perlu kreatif dalam menggunakan media apapun untuk proses belajar di rumah. Misalnya memanfaatkan video tutorial online atau modul berbasis tulisan dan gambar.

Selain orang tua, guru juga perlu melakukan upaya tertentu agar pembelajaran daring dapat bermakna dan menyenangkan bagi anak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar pembelajaran daring berjalan dengan baik dengan cara berikut ini: 

1. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi “Guru perlu mendalami perkembangan teknologi yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran online. Misalnya presentasi menggunakan video konferensi, tugas yang dikerjakan melalui dokumen online, hingga memberikan softcopy materi pembelajaran. Ini berfungsi agar peserta didik dapat menerima materi yang menarik dan efektif”

2. Materi pembelajaran terencana dan efektif “Memanfaatkan pembelajaran daring perlu dilakukan secara terencana dan efektif dari segi waktu. Sehingga guru perlu mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail untuk kualitas belajar yang baik. Guru dan siswa bersama-sama dapat menetapkan tujuan pembelajaran, waktu, dan memilih materi dengan langkah-langkah yang tepat dan akurat.

3. Menyatukan persepsi dan konsentrasi siswa “Dalam pembelajaran online guru harus mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi anak didik melalui lokasi yang jauh dan berbeda-beda. Maka itu guru perlu memiliki visi yang jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin. Sehingga guru berperan juga sebagai motivator, fasilitator, dan komunikator.

4. Menguatkan karakter siswa “Terakhir guru dapat menyampaikan pesan kepada anak didik agar menjadi tangguh terutama dalam masa pandemi. Sebab penyebaran covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap fisik dan mental semua individu termasuk anak. Sehingga anak perlu diberikan motivasi untuk beradaptasi dengan hal-hal baru terkait dengan upaya pencegahan penularan virus corona.

Itulah berbagai peranan penting yang perlu dilakukan oleh orang tua dan guru selama pembelajaran daring dari rumah. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang melalui makanan sehat untuk mendukung tumbuh kembang optimal terutama selama masa pandemi. Salam hidup sehat buat kita semua, tetap jaga kesehatan ikuti protokol kesehatan dengan cara jangan lupa cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker saat berpergian.






KESIMPULAN

Teknologi merupakan hal yang terpenting dalam pembelajaran daring, teknologi tersebut diantaranya bisa berupa smartphone, laptop dan benda pendukung lainnya. Meskipun begitu, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak peserta didik yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah dan tidak memiliki teknologi pendukung seperti laptop ataupun gawai/smartphone. Pada pembelajaran tatap muka, guru lebih leluasa menyampaikan materi ajar dan menilai motivasi belajar para peserta didiknya. Di masa pandemi yang pembelajarannya serba online, guru diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif untuk membuat bahan ajar yang menarik minat dan semangat belajar peserta didik. Di sisi lain, para orang tua juga sangat berperan sebagai pembimbing sekaligus motivator bagi anak-anaknya saat belajar di rumah. Tanggung jawab sebagai pengajar pengganti di rumah saat pandemi ini tidak bisa dianggap remeh, karena harus membagi waktu mengerjakan pekerjaan rumah dan membimbing anak saat pembelajaran online. Kemudian, hal yang perlu diperhatikan yaitu agar guru dan orang tua dapat bekerjasama untuk menjaga motivasi belajar dan meminimalisir stress belajar pada peserta didik. Itulah berbagai peranan penting yang perlu dilakukan oleh orang tua dan guru selama pembelajaran daring dari rumah. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang melalui makanan sehat untuk mendukung tumbuh kembang. 








Daftar Pustaka


Ahmad Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Dabbagh, N. and Ritland. B. B, Online Learning, Concepts, Strategies And 

Application.

Ohio: Pearson, 2005.DeVito.  Joseph A, Komunikasi  Antarmanusia Edisi  Kelima.

Adam, W. ( 2016 ). 

Student Perception on a Student Response System Formed by Combining Mobile 

Phone and a Polling Website. International Journal of Education and  Development using Information and Communication Technology (IJEDICT), 12(1)

Adisel, A. ( 2019 ). Manajemen Sistem Informasi Pembelajaran. ALIGNMENT : 

Journal of Administration and Educational Management, 2(2), 105-112

Evans, C. ( 2008 ). The Effectiveness of M-Learning in the Form of Podcast Revision 

Lectures in Higher Education ( Science Direct, Computer & Education 50, 2008 )

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja

Rosdakarya, cet ke-VII, 2007 

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar Kepala

Sekolah/madrasah Nomor 13 Tanggal Tahun 2007 

Rahman (at all). Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint, 2006. 

Stoner.James A.F., Management, Secont Edition. Englewood Cliffs: Prentice

Hal Inc, 1982. 

Sutopo, Administrasi manajemen dan Organisasi. Jakarta: lembaga

Administrasi Negara, 1999. 

Tilaar. H.A.R, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam 

Perspektif 21. Magelang: Indonesia Tera, 1999.










Belum ada Komentar untuk "Pentingnya Peran Aktif guru dan Orang tua Dalam Implementasi Teknologi Media Pembelajaran Di Masa Pandemi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel