Evolusi Signifikan Media ICT Dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19
Muhammad Haidar Mubarak (19170064)
Ahmad Rifqi Rowi Sihabuddin (19170008)
Iqbal Wahyudi (19170074)
Dinmas Ibnu Makkah (19170072)
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Alamat : Jl. Gajayana No. 50 Dinoyo Kec. Lowokwaru Kota Malang
Abstrak
Perkembangan atau Evolusi medua ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu. Evolusi signifikan media ICT tersebut tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentunya hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi guru karena dituntut untuk mengerti, memahami, mengoperasikan, dan mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.
Merebaknya pandemi COVID-19 di seluruh dunia khususnya Indonesia memberikan dampak besar terhadap berbagai aktivitas manusia, tak terkecuali aktivitas pendidikan dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran secara tatap muka di sekolah dihentikan sementara sejak bulan Maret 2020 hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Kejadian pandemi terbesar yang dialami umat manusia pada perempat awal abad-21 ini, tentu akan menjadi catatan sejarah baru. Peristiwa besar yang sedang terjadi ini dapat menjadi bahan pembelajaran sejarah yang kontekstual bagi pendidik dan peserta didik di sekolah menengah. Sehingga kajian ini bertujuan untuk menganalisis peluang pemanfaatan situasi pandemi COVID19 sebagai materi pembelajaran sejarah kontekstual. Hasil kajian mengetengahkan bahwa dalam kontekstualisasi ini perlu memperhatikan tahap penyusunan rencana pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran, kegiatan belajar berbasis portofolio, dan penilaian otentik. Kontekstualisasi pandemi COVID-19 dalam pembelajaran sejarah ini dapat melatih kemampuan berpikir historis peserta didik, mencari-temukan signifikansi historis, dan menumbuhkan empati historis. Selain itu kontekstualisasi ini adalah sebagai bentuk implementasi pembelajaran sejarah yang adaptif dan responsif terhadap situasi, berorientasi pada nilai, dan melatih kreativitas pemanfaatan berbagai sumber dan media pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik.
Kata Kunci
ICT, signifikan, evolusi
Pendahuluan
ICT adalah sistem pembelajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dan mudah untuk dicerna. Peran yang sangat penting dan strategis ini sebagai pusat belajar, pusat budaya, dan pusat peradaban menuntut lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran yang jelas dan daya jangkau yang luas. Namun tetap diingat bahwa ICT hanyalah sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Menurut UNESCO (2011), ada lima manfaat yang dapat diraih melalui penerapan ICT dalam sistem pendidikan, yaitu: 1) mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan, 2) meningkatkan kesetaraan pendidikan, 3) meningkatkan mutu pembelajaran, 4) meningkatkan profesionalisme guru dan 5) meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi Pendidikan.
Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan oleh sebuah fakta mengenai munculnya penyakit sangat menular yang menyerang organ pernapasan dan mematikan di daratan Tiongkok. Kasus penyakit menular yang terjadi pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei ini dengan cepat menyebar ke seluruh Tiongkok dan seluruh dunia (WHO, 2020). Sumber penularan diduga berasal dari hewan kelelawar tetapi ini masih belum diketahui dengan pasti, akan tetapi kasus pertama kali dilaporkan berkaitan dengan aktivitas pasar ikan di Wuhan yang juga menjual hewan kelelawar (Beck & Tobin, 2020; Nishiura et al., 2020). Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan secara resmi pada 11 Februari 2020 bahwa penyakit menular ini adalah Corona Virus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Pada manusia, jenis coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti halnya penyakit SARS, MERS yang bersifat mematikan, seperti halnya juga COVID-19. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia, dan telah menyebar luas di Tiongkok serta lebih dari 190 negara dan teritori lainnya (Susilo et al., 2020). Cepatnya penyebaran ini dikarenakan bertepatan dengan waktu libur akhir tahun, perayaan Natal 2019, Tahun Baru 2020, dan menyambut perayaan Imlek, sehingga pergerakan manusia begitu padat antar daerah, maupun antar negara (Putsanra, 2020).
Masa pandemi COVID-19 benar-benar telah mengubah praktek pembelajaran secara drastis menjadi pembelajaran yang berbasis kepada kemandirian belajar peserta didik dan pemanfaatan teknologi informasi komunikasi menjadi lebih utama. Pendidikan elektronik (eeducation) dan pembelajaran elektronik (e-learning) dengan sarana internet benar-benar berjalan sepenuhnya karena didorong situasi pandemi (Pujilestari, 2020). Sejalan dengan hal tersebut pembelajaran sejarah tentu harus mampu beradaptasi sesuai dengan situasi yang terjadi. Sebagaimana himbauan pemerintah bahwa pembelajaran selama masa darurat penyebaran COVID-19 dapat disisipkan pengetahuan tentang pandemic.
Pembahasan
Virus korona (CoV) adalah keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health Organization (WHO) virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.
Mulai bulan Desember 2019 muncul di cina dan dikenal COVID-19 dan menyebar di berbagai negara sehingga WHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global yang sangat panjang dan belom tau kapan berakhirnya. Dan selama masa pandemi pasti banyak yang terkangkit covid-19 ribuan hingga jutaan jiwa yang positif. Banyak dampak dari kejadian covid-19 ini diantaranya sektor ekonomi, kesehatan dan terutama terhadap pendidikan.
UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Coviid-19 sekitar 500 juta pelajar dari pendidikan pra sekolah dasar hingga menengah atas. Seperti kebijakan yang diambil berbagai negara terutama indonesia untuk meliburkan seluruh aktivitas pendidikan. Hal tersebut menghadirkan alternatif proses pendidikan dengan belajar mengajar jarak jauh atau belajar online (dalam jaringan) dari rumah masing-masing dengan bimbingan orang tua dan dari sinilah dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang tepat.
Media pembelajaran bukan hanya sebuah pelengkap pembelajaran saja melainkan mampu dalam meningkatkan motivasi, minat, untuk kerja, dan hasil belajar peserta didik. Pemilihan media pembelajaran akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, oleh karena itu dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang tepat seperti media ICT yang abisa dimanfaatkan untuk pembelajan selama masa pandemi Covid-19.
Media pembelajaran Information and Communication Technology yang disingkat ICT merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Perangkat ICT bisa berupa handphone, komputer/laptop, LCD dan internet. Media berbasis ICT yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki berbagai fungsi seperti membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, dan juga mampu mebawa pengaruh pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Selain itu media ICT juga dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka, mampu menyajikan data dengan menarik dan terpercaya dan juga memudahkan pengolahan dan penafsiran data serta memadatkan informasi yang akurat.
I.N. Thut dan Don Adams mengemukakan bahwa harus ada sebuah teknologi pendidikan yang dirancang untuk sebuah negara berkembang seperi Indonesia. Dengan adanya teknologi tersebut maka diharapkan mampu membantu dalam penyebaran ilmu pengetahuan.
Kendala Pembelajaran Online di Kalangan Mahasiswa
Saat ini dampak penyebaran virus korona kian pesat dengan terus bertambahnya kasus positif di masyarakat. Hal itu sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya adalah berkurangnya kegitan di luar ruangan. Saat ini pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan untuk melakukan gerakan kerja dari rumah atau Work from Home (WFH) yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja secara remote dari rumah mereka masing-masing dengan tujuan untuk memustus rantai penyebaran virus corona ini. Banyak masyarakat yang menanggapinya dengan baik, ada juga masyarakat yang tidak menanggapinya dengan baik. Salah satu suara tersebut muncul dari kalangan mahasiswa yang ikut terdampak dan harus melakukan kegiatan belajar dari rumah. Instruksi langsung dari pemerintah juga wajib diikuti oleh para mahasiswa sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus korona. Akhirnya, berbagai alternatif metode pembelajaran seperti pembelajaran secara daring atau online learning pun diterapkan. Pada awal penerapannya, banyak mahasiswa yang menanggapi kelas daring ini dengan baik, namun, setelah berjalannya proses perkuliahan secara daring tersebut, banyak mahasiswa justru mengalami kesulitan dalam belajar. Keadaan itu justru menurunkan mutu pembelajaran bagi para mahasiswa serta mutu pengajaran oleh para dosen. Mengapa hal tersebut terjadi? Mengapa kebebasan yang diberikan pada mahasiswa dengan cara belajar dari rumah justru membuat berkurangnya efektifitas belajar tersebut? Bukankah seharusnya sebaliknya? Terjadi beberapa masalah di atas dikarenakan adanya banyak gangguan yang sifatnya kurang kondusif. Pikiran jadi buyar dan susah fokus. Walaupun lebih santai. Menurut salah satu Mahasiswa kami di Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur yang telah menjalankan kelas daring sejak bulan Maret akibat pandemik Covid-19. Menjelaskan bahwa dia lebih memilih belajar di kampus, karena bisa lebih fokus. Tapi kalau situasinya begini juga mau gimana lagi,” jawab salah satu mahasiswa kami menanggapi pertanyaan mengenai pilihan metode belajar yang sesuai dengan dirinya. Pendapat tersebut tentunya didasarkan pada pengalaman mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran online learning.
Keuntungan utama media pembelajaran berbasis ICT adalah memberi kemudahan bagi guru dalam mengembangkan materi pembelajaran lebih lanjut.
Kesimpulan
Virus korona adalah keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health Organization virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.
Mulai bulan Desember 2019 muncul di cina dan dikenal COVID-19 dan menyebar di berbagai negara sehingga WHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global yang sangat panjang dan belom tau kapan berakhirnya. Dan selama masa pandemi pasti banyak yang terkangkit covid-19 ribuan hingga jutaan jiwa yang positif. Banyak dampak dari kejadian covid-19 ini diantaranya sektor ekonomi, kesehatan dan terutama terhadap pendidikan.
Saat ini dampak penyebaran virus korona kian pesat dengan terus bertambahnya kasus positif di masyarakat. Hal itu sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya adalah berkurangnya kegitan di luar ruangan. Saat ini pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan untuk melakukan gerakan kerja dari rumah atau Work from Home yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja secara remote dari rumah mereka masing-masing dengan tujuan untuk memustus rantai penyebaran virus corona ini. Banyak masyarakat yang menanggapinya dengan baik, ada juga masyarakat yang tidak menanggapinya dengan baik. Salah satu suara tersebut muncul dari kalangan mahasiswa yang ikut terdampak dan harus melakukan kegiatan belajar dari rumah.
Daftar Pustaka
Ahmad Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Dabbagh, N. and Ritland. B. B, Online Learning, Concepts, Strategies And Application.
Ohio: Pearson, 2005.DeVito. Joseph A, Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima.
Adam, W. ( 2016 ).
Student Perception on a Student Response System Formed by Combining Mobile Phone and a Polling Website. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology (IJEDICT), 12(1)
Adisel, A. ( 2019 ). Manajemen Sistem Informasi Pembelajaran. ALIGNMENT : Journal of Administration and Educational Management, 2(2), 105-112
Evans, C. ( 2008 ). The Effectiveness of M-Learning in the Form of Podcast Revision Lectures in Higher Education ( Science Direct, Computer & Education 50, 2008 )
Belum ada Komentar untuk "Evolusi Signifikan Media ICT Dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19"
Posting Komentar